Badak Putih Utara Jantan Telah Punah, Tersisa Dua Betina

by - 16.01


Dunia sedang berduka. Satu-satunya badak putih utara berkelamin jantan, Sudan, akhirnya meninggal di Kenya Senin (19/3) kemarin. Kematian Sudan menjadi bukti nyata kalau kepunahan spesies ini benar-benar ada di depan mata. Padahal tahun 1960-an, seperti dilansir The New York Times, populasi badak putih utara di alam liar masih sekitar 2000 ekor. Kini di seluruh permukaan bumi hanya tersisa dua ekor betina saja.

Tahun 2017 lalu Sudan sempat viral setelah pihak konservasi memasukkan fotonya dalam aplikasi kencan Tinder. Ini dilakukan sebagai bentuk kampanye penggalangan dana agar spesies ini tidak punah. Kampanye itu berhasil meraup dana sebesar 9 juta dolar, yang kemudian digunakan untuk penelitian metode pengembangbiakkan yang tepat untuk hewan tersebut.

Kepunahan spesies ini sudah di depan mata. Dulunya jadi korban perburuan liar, kini hanya tersisa dua ekor badak putih utara yang semuanya betina


Penurunan jumlah badak putih utara ini begitu dirasakan dalam waktu 50-an tahun terakhir. Seperti yang sudah disebut di atas, tahun 1960-an jumlah spesies ini masih sekitar 2000 ekor. Memasuki tahun 2015 jumlahnya tinggal 5 ekor. Kematian Sudan membuat kepunahan spesies ini hanya sejengkal lagi jadi kenyataan. Sudan meninggalkan 1 anak betina bernama Najin, 27 tahun, dan 1 cucu yang juga betina bernama Fatu, 17 tahun. Hilangnya para pejantan membuat badak ini tidak lagi bisa berkembang biak secara biologis.

Kepunahan mereka tidak lepas dari ulah manusia yang banyak melakukan perburuan liar demi mendapatkan cula atau tanduk badak putih. Kebanyakan cula itu dibawa ke Cina dan Vietnam untuk dijadikan obat tradisional berbagai penyakit atau ke Yaman untuk dibuat pisau belati. Perburuan liar yang tinggi, peperangan, hingga semakin sempitnya habitat, disebut-sebut jadi faktor pendorong kepunahan spesies ini.


You May Also Like

0 komentar