Krisis Ekonomi Venezuela Semakin Parah, Uang Disana Sampai Dibuat Kerajinan Tangan
Uang adalah alat bayar yang disepakati hampir di semua kawasan untuk melakukan transaksi ekonomi. Seluruh lini kehidupan yang memaksa kita untuk bersinggungan dengan aspek ekonomi membuat nilai uang dianggap sangat berharga. Rasanya hampir mustahil jika seseorang hidup tanpa sepeser pun uang. Otomatis ia nggak akan bisa mencukupi kebutuhannya yang paling mendasar, yaitu makan. Seringkali fakta ini bikin orang-orang jadi protektif terhadap uang. Tidak boleh disimpan sembarangan, apalagi hilang dan terbuang.
Sayangnya hal ini sudah mulai nggak berlaku bagi mata uang kecil di Venezuela. Negara ini berjuang melawan inflasi dan memutuskan melakukan denominasi mata uang, namun keadaan justru makin parah. Uang senilai satu atau dua bolivar bahkan sudah tidak bisa untuk membeli permen. Dilansir dari Reuters, nilai mata uang tertinggi bolivar bahkan hanya bernilai 10 sen di ‘pasar uang’. Hal ini menyebabkan masyarakat sudah tidak lagi menganggap uang kertas yang punya nilai rendah dan membiarkannya terbuang percuma. Di sisi lain, masyarakat justru memanfaatkannya buat kerajinan.
Krisis ekonomi berkepanjangan memaksa pemerintah melakukan denominasi terhadap nilai mata uang Venezuela yaitu bolivar. Sebanyak tiga digit angka dipotong dan terus terjun hingga lebih rendah nilainya dari rupiah
Sebelumnya 500 bolivar bisa untuk membeli sepaket makanan mewah dan wine di restoran berkelas. Saat ini 500 bolivar untung-untungan ada yang mau kasih secangkir kopi. Akibatnya uang-uang kertas senilai 1 bolivar hingga 5000 bolivar sudah tidak berharga lagi. Kadang dibiarkan tercecer pun tidak ada pencuri yang mengambilnya.
Tidak berharganya uang ini dimanfaatkan oleh sebagian pengrajin jadi sebuah barang yang lebih berharga. Mereka melipat-lipatnya menjadi tas dan barang unik. Hasil kerajinan dengan bahan uang kertas ini malah jadi lebih berharga dari nilai mata uang yang dilipat. Bisa dijual dan menambah penghasilan.
Bersyukur banget hidup di Indonesia yang meski masih negara berkembang, rata-rata masyarakat masih bisa menikmati makanan dan tidur dengan nyenyak. Semoga Indonesia kedepannya makin maju dan berkembang ya!
0 komentar