Nah, Si Sispai ini suka memamerkan gaya hidupnya yang “wah” ala sosialita di media sosial. Dia juga sering share foto traveling ke luar negeri.
Semua pasti mikir dia selebgram atau sosilita gitu kan. Hemm, padahal bukan. Dan parahnya, semua uang yang dia pakai untuk traveling dan beli barang-barang mahal adalah hasil utang!
1. Sebenarnya "social climber" itu orang yang seperti apa sih?
Mungkin istilah ini cukup asing bagi kita. Oke, ane jelasin dikit apa itu social climber. Social climber secara singkat dan nggak ribet adalah orang-orang yang menggunakan segala cara supaya bisa diterima oleh orang-orang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi. Memang semua orang pingin status sosialnya naik, siapa sih yang nggak? Nah, sayangnya para social climber ini adalah orang-orang yang nggak peduli sama apa yang namanya proses untuk naik ke status sosial yang lebih tinggi. Bagi mereka, instant is the best! Hal yang paling mencolok dari para social climber tentu saja, lifestyle.
Karena pengin terlihat “kaya” atau “hits” di mata orang, para social climber ini suka pamer berlebihan dan parahnya sih bohong tentang kehidupan pribadinya. Misal nih, pamer kalau dia habis beli ini lah itu lah, lengkap dengan nominal harganya. Atau ngaku-ngaku pernah liburan ke sana, liburan ke sini, padahal nggak pernah.
Mereka juga suka pamer sedang berada di tempat-tempat hits—padahal kita enggak tahu dia beneran di sana atau sekedar lewat. Nge-share foto sepatu, baju, jam tangan, berlian di instagram, eh tau-tau fotonya dari google atau barang KW doang, fiuh.
Biasanya, para social climber juga cenderung merasa tidak tenang, kurang pede, dan takut kalau dirinya enggak diterima oleh orang lain atau ketika mereka enggak mengenakan barang mewah. Nah, demi menjaga status sosial dan kehidupan ala sosialita-nya, mereka akan menghalalkan segala cara. Dan hal ini bisa menjurus pada tindakan kriminal seperti menipu orang atau utang tapi dibawa kabur.
Aduh seram ya! Dan parahnya lagi, penyakit ini bisa menjangkiti semua kalangan mulai dari remaja hingga orang tua! Apalagi dengan maraknya penggunaan media sosial, mereka akan menggunakan media sosial untuk pamer kehidupan serba “settingan”.
Karena itulah, yuk mulai jujur pada diri sendiri dan banyak-banyak bersyukur. Kamu enggak perlu kok pura-pura kaya kalau kenyataannya biasa saja. Kalau ketahuan bisa malu kan?
Seperti kata Bob Sadino, bergayalah sesuai isi dompetmu. Selain itu coba lihat Mark Zuckerberg dan Steve Jobs yang gayanya biasa saja meski kaya raya! Lebih baik terlihat biasa saja tapi berprestasi dan punya hati emas kan?
Enggak ada yang melarang kok kalau kamu pengin punya kehidupan yang mewah, tapi kalau suka lebay memamerkan kekayaanmu kan enggak baik juga. Selain bisa bikin orang lain ikut-ikutan, kamu jadi “haus” pengakuan dan enggak pernah merasa “cukup” kan? Yuk, bersyukur dan jadi diri sendiri mulai dari sekarang
0 komentar