Afgan Curhat Diusir Dari Panggung Prambanan Jazz Festival 2017

by - 14.39


Kejadian kurang menyenangkan baru saja terjadi pada penyanyi Afgan Syahreza. Sabtu (19/8/2017), Afgan dijadwalkan manggung pada pukul 20.00 WIB. Tetapi karena satu dan lain hal, jadwalnya dimundurkan, bahkan ia hampir tidak jadi tampil. Terang saja Afgan melayangkan protes keras.

Pengalaman tersebut kemudian ia tuangkan lewat sebuah unggahan foto di Instagram pribadinya, dalam akun @afgansyah.reza pada Minggu (20/8/2017).

Berikut curhatan kekecewaan Afgan yang dikutip dari sosial medianya tersebut.


Semalem ngalamin pengalaman manggung yang gak mengenakan, pertama kali ngalamin kaya gini. Jadi dari awal memang acaranya ngaret banget, gw seharusnya perform jam 8 malam. Tapi gw baru naik panggung sekitar jam 10 malam. Padahal gw sudah stand by satu jam lebih awal untuk antisipasi. Dan karena ada international artist yang harus main di waktu yang sama, gw malah dibilang gak usah main sama panitia, cuman karena gw lihat banyak sekali penonton yang sudah nunggu di depan panggung, bahkan ada yang sudah dateng jauh2 dari luar Jogja, akhirnya gw dan management fight untuk naik. Walaupun sound awalnya gak dinyalain oleh mereka, gw tetep nyanyi, at least fans gak sia-sia udah nunggu. Eh di lagu ke 4, lampu panggung semua di matiin, alias gw diusir. Akhirnya semua penonton nyalain flashlight dr handphone masing2, tanda mereka tetep ingin gw nyanyi. Moment ini yang buat gw dan anak2 band terharu, mengobati kekecewaan kita semua. Terimakasih buat semua yang hadir semalam, gak tau lagi deh kalo gak ada support kalian. It means the world to us! Sayang sekali padahal acaranya bisa digarap dengan bagus, semoga bisa jadi pelajaran buat penyelenggara Prambanan Jazz. Dan semoga kedepannya local artist bisa dapat apresiasi yang sama dengan International artist. Cause we're all just trying to give our best on stage..@nareend

Satu-satunya alasan Afgan tetap memperjuangkan agar ia bisa tetap manggung adalah Afganisme. "Show must go on.."


Afganisme atau sebutan untuk penggemar Afgan. Menurut Afgan, loyalitas Afganisme yang datang dari berbagai daerah itu yang kemudian menjadi penyemangatnya untuk tetap manggung meski situasi sangat tidak menyenangkan untuknya.

Loyalitas Afganisme, sekali lagi diperlihatkan ketika idolanya diperlakukan kurang menyenangkan. Di tengah-tengah pertunjukan, lampu sengaja dimatikan oleh pihak panitia. Namun, para penggemarnya tetap setia di depan pangung dan secara spontan menyalakan lampu lewat ponsel mereka.

Afgan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para penggemarnya yang dengan setia mendukung Afgan meski dalam situasi tidak menyenangkan.

CEO dan promotor Prambanan Jazz 2017 klarifikasi dan minta maaf soal show Afgan yang distop paksa.


"Saya selaku penyelenggara Prambanan Jazz meminta maaf kepada manajemen Afgan, Afgan sendiri dan Afganisme, fansnya Afgan. Saya bersama project director tadi malem memang melakukan negosiasi. Yang pertama kami memang mohon maaf karena molornya beberapa checkline dari sebelumnya, sehingga mengakibatkan molor. Akhirnya kita sepakati, Afgan tetap main dengan resiko yang harus kita ambil. Tapi kenyataannya memang begitu main, pihak Sarah Brightman tetap minta harus dicut," ujar Anas di video tersebut.

Tak dipungkiri mundurnya jadwal rundown masih kerap terjadi di sejumlah festival. Begitu juga dengan insiden yang dialami Afgan, penyelenggara Prambanan Jazz Festival meminta maaf. "Ini pilihan tersulit yang saya ambil, Afgan harus berhenti di lagu kelima," ungkapnya.

You May Also Like

0 komentar