Mungkin dunia sudah mendekati kiamat, ada baiknya kita cepat-cepat bertobat. Buktinya saja tak hanya bencana alam yang semakin banyak bermunculan, namun sifat manusia nan bejat yang telah di pengaruhi setan-setan semakin banyak saja. Mulai dari kasus politik yang tak kunjung reda, hingga kasus terorisme yang semakin merajarela dan masih banyak lagi. Salah satunya yang paling tidak berperikemanusiaan adalah kasus pemerkosaan.
Kekerasan seksual adalah tindakan yang sangat kejam dan biadab. Siapa pun yang melakukan ini, mereka tidak layak lagi dianggap manusia!. Apalagi jika pelaku dengan tega memperkosa, menganiaya, atau bahkan membunuh sang korban. Tidakkah mereka tahu bagaimana nasib korban dan keluarganya yang mengalami kekerasan seksual? apa mereka tidak berfikir bila nantinya anak-anak mereka diberlakukan sama seperti hal yang mereka lakukan?
Jika pemerkosa membiarkan korban hidup, tentu saja mereka akan menderita trauma seumur hidup. Sisanya jangan ditanya, pasti disiksa kemudian dibunuh.
Mengapa kebanyakan korban tidak melawan balik, berteriak, atau meronta?
Ya, korban memang bisa melakukan itu. Namun, tak semua korban bisa melakukannya, kenapa? Karena korban kekerasan seksual mengalami sesuatu yang dinamakan “tonic immobility” atau kelumpuhan sementara
Kondisi tersebut membuat korban tak bisa melawan atau bahkan berteriak. Ini yang biasanya dimanfaatkan pelaku untuk berkelit dan mencoba lepas dari jerat hukum.
Namun apa pun itu, diam-nya korban bukan berarti mereka pasrah atau menikmati. Mereka tersiksa batinnya dan akan menanggung luka itu seumur hidup.
Sebuah film pendek karya Citra Melati berjudul Yuki ini bisa menjadi gambaran betapa kejam dan biadabnya para predator seksual yang berkeliaran di luar sana.
Film ini sekaligus memberikan pelajaran bagi perempuan untuk melawan para predator dengan berani. Jangan bungkam karena mereka pantas untuk dilawan. Inilah pesan yang ingin disampaikan Citra Melati melalui sosok perempuan pemberani bernama Yuki.
Semoga film pendek ini bisa menginspirasi para cewek, agar tahu bagaimana cara mencegah dan melawan tindakan pemerkosaan. Jangan pernah membenarkan kejahatan terhadap perempuan apalagi berbalik menyalahkan korban (entah pakaian atau riasannya). Stop kekerasan seksual!!
0 komentar