Pengalaman seram ku di rumah sakit

by - 15.56

Beberapa hari yang lalu orangtuaku (ayah) mengalami kecelakaan berat yang menyebabkan ia harus dirawat karena beberapa tulang rusuknya patah. Sibuk untuk mondar-mandir dan menjaganya di rumah sakit membuatku tidak sempat untuk menulis pengalaman seram.

Kali ini aku ingin berbagi cerita yang aku alami saat sedang di rumah sakit. Mungkin cerita kali ini tidak begitu seram tapi cukup membuatku shock saat itu. Oke langsung saja, saat itu sekitar pukul 19.20 aku sengaja keluar mencari cemilan. Ayahku sudah tertidur jadi aku pikir bisa keluar sebentar waktu itu.

Aku berjalan menelusuri lorong-lorong rumah sakit mencari penjual-penjual yang menjajakan jualannya yang sanggup memanjakan perutku. Aku melewati sebuah ruangan yang gelap gulita, (aku belum tahu ruangan apa itu) dan seketika terasa angin berhembus menerpa wajahku dan menghilang begitu saja.

“Meooong…meoooong…” seketika itu aku menengok dan melihat ada seekor kucing berwana putih namun sebagian tubuhnya berwana hitam. Aku pun cuek berjalan untuk keluar dari lingkungan rumah sakit itu.

Setelah diluar aku mulai memanjakan perutku dengan mie ayam setelah itu aku membeli beberapa cemilan untuk aku santap diruangan nanti. Setelah itu aku segera kembali ke ruangan karena khawatir ayahku butuh bantuan karena memang ia agak kesulitan bergerak sendiri.

Aku berjalan kembali ke ruangan melewati lorong-lorong yang aku lewati sebelumnya. Ketika akan melewati ruangan yang gelap gulita tersebut. “Kemana kucing tadi” seketika aku memikirkan kucing yang mengeong sebelumnya. Sambil berjalan cilingak cilinguk tiba-tiba di depanku berjalan seorang bapak-bapak yang mungkin umurnya sekitar 45an. Aku tidak tahu dari mana asal orang itu yang tiba-tiba muncul di depanku.

Gambar ini adalah lorong tempat aku berpapasan dengan bapak itu setelah melewati ruangan gelap gulita.

Ketika berpapasan dengannya, aku yang kebetulan sangat ramah dan baik hati mencoba untuk tersenyum. Bapak itu membalas senyumanku, aku pun berjalan melewatinya dengan cuek. Setibanya aku ke ruangan, aku sempat kaget karena di depan kamar ayahku banyak sekali orang (1 kamar terdapat 2 kasur). “Ada apa ini?” pikiranku gelisah. Aku pun segera menerobos masuk dan melihat ayahku sedang berbaring.

“Ada apa?” tanyaku. “Sebelah meninggal” jawab ayahku. “ohh” aku pun terdiam dan sedikit ngeri karena sebelah meninggal dan kalau nanti mengganggu bisa kacau. Aku duduk di kursi sambil bermain game COC di handphoneku.

Cukup terganggu memang dengan suara jerit tangis mereka yang meratapi orang meninggal itu. Dengan sedikit memberanikan diri aku menengok orang yang meninggal itu (karena aku belum melihat atau berkenalan dengan orang sebelah). Aku melongokkan kepalaku melalui tirai dan “Jlebuuur…..zleeebb…blaarrr” aku terdiam shock dan keringat dingin serta demam tidak menentu.

Ingatkah bapak-bapak yang tersenyum saat berpapasan denganku sebelumnya? Sebelumnya ia bertemu sambil tersenyum padaku kini aku melihat ia terbujur tak bernyawa di atas tempat tidur. Bagaimana caranya bisa ia sekarang meninggal setelah aku melihatnya jalan-jalan dengan segar bugar seperti itu. Kalau begitu siapa yang tadi bertemu denganku sambil tersenyum?

You May Also Like

0 komentar